Ya Alloh.. saking banyaknya menunda
postingan, gue jadi merasa berdosa pada teman-teman lain yang tetap konsisten
menulis setiap hari, sementara gue tidak. Maafkan aku… T_T You guys awesome!
Well, #Day8 adalah day yang sangat spesial
pada #30HariBlogging menurut gue, bukan telor yang membuatnya spesial, tapi karena ini hari
pertama dalam challenge kita menulis dengan tema yang sama, yaitu idola. Kalo
ngomongin soal idola, pasti semua orang punya lah ya.. Tapi di tulisan ini
unfortunatelly gue ga akan bahas siapa idola gue, atau kenapa gue jadi idolanya
@iFlowery *uhuk! *batuk-batuk kecil*. Karena gue masih termasuk kedalam
golongan para abege labil yang memiliki banyak idola dan pada suatu waktu bisa
gonti-ganti, udah gitu idolanya ga mutu pula, ckckck… Jadi kebayang kan kalo postingan
ini berisi tentang idola gue, akan menghabiskan waktu kalian membaca postingan
ini.
Pernah liat kan orang-orang nonton
konser sebuah band atau penyanyi solo dan berteriak-teriak histeris dan
menyerukan WE LOVE YOU!! bareng-bareng sambil bawa lampu-lampu stick buat di konser itu, apa namanya? Ya, pokoknya yang
kaya gitu deh ya. Atau anak-anak SMP yang bolos pelajaran cuma buat nonton
performnya Cherrybelle di mall terdekat, atau seorang teman yang bela-belain
terbang ke Jakarta dari Ambon untuk nonton konser Justin Bieber misalnya, Atau melakukan
hal-hal extrim lainnya demi membela seseorang yang diidolakannya? Well tindakan-tindakan
diatas dilakukan memang karena dasar mereka suka dan sudah tertanam didalam
lubuk hati sanubari terdalam mereka bahwa idola mereka itu memiliki bagian penting
dalam hidup mereka. *eaaa… *apeu…
Tapi tau ga sih, kalo konsep idola
ini diperkenalkan oleh filsuf yaitu Francis Bacon. Konsep yang diperkenalkan adalah Novum Organum. Ia menyebutkan
bahwa idola adalah unsur-unsur tradisi yang dipuja-puja seperti berhala. Idola
ini merasuki juga pemikiran kita sehingga menghambat manusia berpikir kritis
dan maju karena manusia terkekang pada idola/mitos. Manusia tidak bisa berpikir
tentang perubahan. Konsep ini dikemudian hari dianggap sebagai cikal bakal
konsep “ideologi” dalam ilmu-ilmu kemanusiaan. (diambil dari catetan Ana Nurhamnah di mata kuliah Sejarah Pemikiran Modern)
Nah loh, bisa diliat kan? Ternyata para
idola ini akhirnya menanamkan bibit ideologi yang disadari atau tidak
meng-influence para penggemarnya, entah itu pengaruh baik atu buruk. Tadi siang
pas ngobrol sama temen-temen di perpus, mereka ngasih tau band-band jaman
sekarang yang punya penggemar fanatik basanya ada akhiran holic-holic nya gitu,
atau ers-ers nya gitu. Macam fansnya Nidji, mereka bersatu membentuk Nidji-holic,
Qliquers buat penggemar band ungu, Tweebe, Smashblast, Fivers, Slankers, Jrock-star,
Sahabat Peterpan, My Pricess, atau apalah itu namanya.
However, setiap orang pasti
punya tokoh idola yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Contoh kecilnya,
kekaguman seorang anak terhadap orang tuanya, baik ibu ataupun ayah yang
nantinya membuat si anak punya hasrat untu bisa menjadi sosok orang tuanya, dan
semacamnya.
Idola juga ga perlu berwujud manusia ko, contohnya gue yang sering banget mengidolakan tokoh-tokoh kartun seperti Fish out of Water dan Domo-kun walaupun mereka tidak membuat gue seperti mereka, at least gue mempelajari sesuatu dari mereka. *belajar bukan dalam arti yang sebenarnya :p
**Nantikan kehadiran Domo-Kun di #Day9 #NotePromo
2 komentar:
Serasa kuliah deh baca tulisan kamu yg ini Hihihi
Uki oohh Uki pasti ini ajarannya si Miss-oh-Miss itu ya haha.
Btw, apa itu Domo-kun?? Makhluk berkepala apa itu???
Ahaha, itu bahan kuliah SPM yang dibuat posting sebenernya :P
Ajaran Miss-oh-Miss, tapi akunya ga ada improve nih -__-"
Domo-Kun? Mari lihat postingan berikutnya.
Post a Comment